Rabu, 14 Februari 2018

MEMBUAT DEFINISI PRODUK IPA



Oleh: Prof. Dr. Suyono, M.Pd., Dr. Harun Nasrudin, M.S., dan Samik, S.Si, M.Si.
(Tim Dosen Filsafat IPA Kimia FMIPA Unesa)


Macam-Macam Produk IPA:
1.      Fakta
2.      Konsep
3.      Prinsip
4.      Hukum
5.      Teori

Kita akan membuat DEFINISI untuk masing-masing Produk IPA.

Apa yang dimaksud dengan DEFINISI?

DEFINISI
·         Secara leksikal, Definisi berarti pembatasan. Artinya, menentukan batas-batas pengertian yang terkandung dalam istilah tertentu. Sehingga jelas apa yang dimaksudkan dan dengan demikian dapat dibedakan dengan pengertian-pengertian lain.
·         Lebih jelasnya, DEFINISI adalah perumusan yang singkat, padat, jelas, dan tepat tentang makna (isi dan luas pengertian) yang terkandung dalam istilah tertentu, sehingga istilah tersebut dapat dibedakan dengan tegas dari istilah-istilah lainnya.

HARUS Dapat DIBEDAKAN
ANTARA:
Fakta, Konsep, Prinsip, Hukum, dan Teori dengan tegas

Definisi yg akan kita buat tergolong definisi realis.  Apa itu definisi realis?

DEFINISI REALIS
Berusaha memberi keterangan tentang hakekat suatu istilah, sehingga jelas apa sebenarnya pengertian yang terkandung dalam istilah yang didefinisikan itu.
a.       Definisi esensial: merupakan definisi “in sensu stricto” (dalam arti yang sebenarnya). Dia memberikan keterangan tentang sifat khas dari hal yang didefinisikan.
b.      Definisi deskriptif : memberikan keterangan tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan sedemikian rupa, sehingga kumpulan sifat-sifat itu mencukupi untuk membedakan hal yang didefinisikan itu dengan hal-hal lainnya.
c.       Definisi kausal: memberikan keterangan dengan menunjukkan sebab/alasan (causa) terjadinya hal yang didefinisikan.
d.      Definisi final: memberikan keterangan dengan menunjukkan maksud tujuan dari hal yang didefinisikan.
e.       Definisi genetis: memberikan keterangan dengan menunjukkan genesis (proses terjadinya) sesuatu. Mis, air adalah sesuatu yang terjadi karena gabungan dari 2 atom H dan 1 atom O.


KAIDAH PENYUSUNAN DEFINISI

1. Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal yang  didefinisikan.
Artinya, luas keduanya haruslah sama. Misalnya: “manusia,” yang didefinisikan sebagai “hewan yang berakal budi.” Ini dapat dibalik tanpa menambah arti. Bandingkan dengan “topi,” yang didefinisikan, umpamanya,  sebagai “alat untuk menutup kepala.
           
2. Hal yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam definisi. Kalau itu terjadi, kita jatuh dalam bahaya “circulus in definisiendo.
Artinya, sesudah berputar-putar beberapa lamanya, kita dibawa kembali ke titik pangkal oleh definisi itu. Kita tidak maju sedikit pun. Misalnya: Logika adalah pengetahuan yang menerangkan tentang hukum-hukum logika.

3. Definisi tidak boleh dirumuskan secara negatif sejauh       dapat dirumuskan secara positif.
Definisi dimaksudkan untuk mengungkap apa makna yang terkandung dalam hal yang didefinisikan, dan bukan untuk mengungkapkan apa makna yang tidak terkandung dalam hal yang didefinisikan. Kalau terpaksa, boleh dirumuskan secara negatif. Umpamanya: “sejajar,” kita definisikan sebagai “dua garis yang tidak akan bertemu.

4. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang           kabur.
 jika itu terjadi maka definisi tidak mencapai tujuan. Terjadi apa yang disebut “ignotum per ignotius, yakni orang mendefinisikan sesuatu yang tidak diketahui dengan pertolongan sesuatu yang lebih tidak diketahui lagi.

Catatan: Mengenai kaidah ini akan kita lihat contoh aplikasinya di belakang!

DEFINISI: Fakta, Konsep, Prinsip, Hukum, dan Teori

FAKTA
·         Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di alam.
·         Fakta merupakan dasar bagi konsep, prinsip, hukum, atau teori.
·         Konsep, prinsip, hukum, dan teori keberadaannya adalah untuk menjelaskan dan memahami fakta.
·         Contoh:
Air dalam suhu kamar berwujud cair.
Gas O2 tidak berwarna.
Mg(OH)2 rasanya pahit.

Fakta, Data, Informasi
·         A fundamental concept of a data warehouse is the distinction between data and information. Data is composed of observable and recordable facts that are often found in operational or transactional systems.
·         At Rutgers, these systems include the registrar’s data on students (widely known as the SRDB), human resource and payroll databases, course scheduling data, and data on financial aid. In a data warehouse environment, data only comes to have value to end-users when it is organized and presented as information.
·         Information is an integrated collection of facts and is used as the basis for decisionmaking.
·          For example, an academic unit needs to have diachronic information about its extent of instructional output of its different faculty members to gauge if it is becoming more or less reliant on part-time faculty.

KONSEP
·         Winkel (2004) mendefinisikan konsep sebagai satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama.
·         Dahar (2011) berpendapat, konsep merupakan hasil pemikiran manusia yang diperoleh dari fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang dinyatakan dalam definisi dan digunakan untuk memecahkan masalah.
·         Ibrahim (2012) berpendapat bahwa, konsep adalah generalisasi fakta-fakta yang memiliki ciri-ciri yang sama.
·         Vygotsky (dalam Suparno, 1997, Karpov & Haywood, 1998) membedakan konsep dalam dua kategori yaitu konsep spontan dan ilmiah.
·         Konsep spontan adalah hasil generalisasi dan internalisasi pengalaman pribadi sehari-hari tanpa adanya instruksi sistematis (Karpov & Haywood, 1998).
·         Konsep ilmiah merepresentasikan generalisasi pengalaman siswa yang tetap dalam sains dan siswa diajarkan dalam pengajaran yang sistematis (pembelajaran di kelas) (Karpov & Haywood, 1998).
·         Effendy (2002) berpendapat bahwa dua kategori konsep tersebut akan terus menerus berhubungan atau saling mempengaruhi.
·         Gagne (dalam Driscoll, 2000; Dahar 2011; dan Suyono & Hariyanto, 2014) membagi konsep kedalam dua kategori yaitu: konsep konkret dan konsep terdefinisi.
·         Konsep konkret adalah menggolongkan objek, fitur, dan kejadian, yang dibedakan berdasarkan karakteristik persepsinya dan dapat diidentifikasi berdasarkan namanya (Driscoll, 2000).
Contohnya: Es bila dipanaskan akan melebur (Effendy, 2002), Seorang ilmuwan Kimia dapat membedakan pipet tetes, pipet ukur, dan pipet volume.
·         Konsep terdefinisi adalah menggolongan contoh-contoh baru dari suatu kejadian atau gagasan berdasarkan definisinya (Suyono & Hariyanto, 2014).
Contohnya: konsep ikatan ion, yang dapat didefinisikan suatu tarikan atau gaya tarik elektrostatik kation dan anion dalam senyawa ionik. Seorang siswa yang telah memelajari konsep tersebut, akan dapat menentukan senyawa ionik sesuai dengan definisi, dengan mengetahui ikatan ionik pada senyawa tersebut.
Effendy (2002) berpendapat bahwa konsep terdefinisi diturunkan dari obyek abstrak atau konsep mikroskopik, contohnya adalah konsep tentang atom, ion, dan molekul.

KONSEP dan Keterampilan Berpikir
·         Konsep dapat berupa ide, obyek, atau peristiwa yang dapat membantu orang memahami dunia di sekitarnya (Eggen dan Kauchak dalam Thompson, 2006).
·         Dahar (2011) menyatakan konsep-konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi. => merumuskan prinsip, membuat generalisasi adl contoh dari HOTS.

MEMBANGUN KONSEP adalah urgen:
·         Konsep dipahami dengan penuh makna, jika dikonstruksi sendiri oleh individu yang mencoba memahami konsep. => siswa/mahasiswa
·         Dengan demikian, dlm pembelajaran pelibatan siswa/mhs secara langsung pada kegiatan membangun konsep sangat urgen. => dosen/guru harus mahir mengelola ini.
·         Konsepsi yang benar dan bermakna pada seseorang sangat dibutuhkan olehnya saat membangun konsepsi yang lain.

Cara MEMBANGUN KONSEP
·         Konsep dikonstruksi dari fakta-fakta.
·         Konsepsi seseorang dikonstruksi dari fakta-fakta dan/ pengalaman yang didapatnya. Akan lebih baik jika fakta itu didapat secara langsung oleh seseorang (siswa/mahasiswa).
·         Informasi dalam bentuk fakta dan pengalaman yang diperoleh seseorang selanjutnya diproses dalam otaknya melalui sistem pemrosesan informasi.

CARA MUDAH MEMBANGUN KONSEP:
Kenali elemen konsep
·         Nama (label) konsep
·         Definisi konsep
·         Ciri-ciri konsep
Ciri esensial, berdasar kpd ciri-ciri ini konsep akan didefinisi
Ciri non esensial, bersifat variabel. Ciri ini tidak boleh digunakan unt menggeneralisasi
·         Contoh dan non contoh

Langkah Membangun
KONSEP
·         Kumpulkan fakta yang memiliki ciri-ciri yang sama (ciri esensial) => dapat dibantu dengan sistem tabulasi.
·         Rumuskan definisi konsep (yang telah disepakati nama konsepnya) dengan cara membuat generalisasi (salah satu contoh thinking skill, bahkan tergolong HOTS).
·         Uji definisi yang telah dirumuskan untuk memecahkan masalah atau menjawab persoalan. Berdasar definisi ini dapat dibedakan dengan tegas antara contoh dari konsep dg yang bukan contoh.

Catatan tentang Pendefinisian KONSEP
Aplikasi Kaidah Pendefinisian
·         Definisi adalah suatu batasan atau arti, dapat juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas.  Definisi merupakan usaha para ilmuwan untuk membatasi fakta dan konsep.

CONTOH DEFINISI YG SALAH DAN YANG BENAR
·         Manusia adalah orang yang berakal budi (salah)
·         Manusia adalah insan yang berakal budi (salah)
·         Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna (benar)
·         Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. (benar)

Catatan tentang Pendefinisian KONSEP
·         Define the concept. In addition to identifying the concept’s key features or characteristics, link it to a superordinate concept, which is a larger class into which it fits.
·         Mendifinisikan konsep. Sebagai tambahan, dlm mengidentifikasi fitur-fitur utama suatu konsep atau karakteristik-karakteristiknya, hubungkan konsep dg konsep superordinatnya yang memiliki kelas lebih luas yang cocok dengan konsep tsb.
Sumber: Santrock,  J. W.. 2011. Educational Psychology. New York: McGraw-Hill

HIRARKI KONSEP:
Konsep superordinat
Konsep dan konsep ordinatnya
Konsep subordinat

HIRARKI KONSEP, contoh
Gambar Hirarki Konsep Larutan

KETERANGAN
·         Larutan adalah konsep superordinat dari elektrolit dan non elektrolit.
·         Non elektrolit adalah konsep ordinat dari elektrolit.
·         Asam, Basa, Garam adalah konsep-konsep sub ordinat dari larutan elektrolit.

CONTOH DEFINISI YG BENAR
·         Elektrolit adalah larutan yang memiliki karakter penghantar listrik.  
·         Non elektrolit adalah larutan yang memiliki karakter penghantar listrik.
·         Asam adalah larutan elektrolit yang mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah jika dicelupkan ke dalamnya.

MEMBEDAKAN CIRI ESENSIAL DAN NON ESENSIAL, SEBUAH CONTOH
·         Untuk mendefinisikan KONSEP dengan benar, kita harus dapat membedakan antara CIRI ESENSIAL & CIRI NON ESENSIAL.
·         Kita perhatikan contoh sederhana berikut ini!
·         FOTO BERBAGAI KURSI:



 CARA MEMBANGUN KONSEP kursi
·         Lakukan pengamatan secara cermat contoh berbagai macam kursi (dalam foto)
·         Buat daftar inventarisasi semua ciri atau atribut yang melekat pada berbagai macam kursi yang diamati.
·         CIRI-CIRI yang melekat pada kursi
·       _____________
·       _____________
·       _____________
·       _____________
·       _____________
·       _____________

CIRI-CIRI yang melekat pada kursi
·         Ada kakinya
·         Jumlah kaki ada yang 4, ada yang 3, ada yang 2, ada yang 1 tetapi besar
·         Ada sandaran
·         Bentuk sandarannya bermacam-macam
·         Ada tumpuhan untuk pantat
·         Ada yang dari bahan kayu, besi, plastik, bahkan ban bekas
·         Bentuknya ada macam-macam
·         Warnanya bermacam-macam
·         Massanya berbeda
·         Dll

SAATNYA MEMBUAT DEFINISI
·         Lakukan analisis terhadap ciri-ciri yang sudah berhasil diinventarisasikan untuk membuat generalisasi atau merumuskan definisi KURSI.
·         Definisi kursi dikonstruksi berdasar ciri esensial, TIDAK dikonstruksi berdasar ciri non esensial (yg bersifat variabel).

MEMBUAT DEFINISI setelah mengamati dan menetapkan ciri esensial
Kursi adalah ...

PRINSIP
·         Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekolompok gejala tertentu yang mampu menjelaskan suatu kejadian.
·         Prinsip diperoleh lewat proses induksi dari hasil berbagai macam observasi.
·         Contoh:
Logam bila dipanaskan memuai.
Larutan asam kuat bila dicampur dengan larutan basa kuat dengan konsentrasi yang sama akan membentuk garam yang bersifat netral.

HUKUM
·         Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan hubungan antara dua variable atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat.
·         Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik.
·         Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari hal berikut :
·       Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian.
·       Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variabel.
·         Contoh:
Hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier).
Hukum perbandingan tetap (hukum Proust).
Hukum perbandingan berganda (hukum Dalton).
Hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac).

TEORI:
·         Kerlinger (1973) berpendapat bahwa suatu teori adalah seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.
·         Hubungan yang spesifik antar variabel adl hukum. Jadi teori adalah penjelasan atas hukum.
·         Hawking (1988) yang dikutip oleh Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa “kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori meskipun banyak hasil eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita tidak pernah yakin bahwa pada waktu yang akan datang hasilnya tidak akan kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita dapat membuktikan ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang menyimpang.
·         Teori merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan.
·         Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut.
·         Contoh:
Teori Atom John Dalton
Teori Atom J. J. Thomson
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Bohr
Teori Atom Modern (Mekanika Kuantum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar